Baca93.com, Sebelom Adam tercipta, Allah menciptakan langit, bumi termasuk isinya: Gunung, laut, tumbuhan, hewan, bintang, matahari sebagai sumber panas dan bulan sebagai penerang malam..
Sesudah langit dan bumi, malaikat dan jin atau iblis diciptakan, maka Allah hendak menciptakan makhluk yang akan diperintah untuk mengelola bumi. Hal itu diutarakan kepada para malaikat "Aku akan menciptakan manusia untuk menjadi pengatur di bumi".
Untuk melenyapkan kehawatiran para malaikat itu, maka Allah berfirman "Sesungguhnya Aku maha mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Allah kemudian menciptakan Adam dari tanah liat dan lumpur hitam kedalamnya dan Adam pun kemudian hidup dan bisa berdiri tegak. Allah kemudian memerintahkan malaikat untuk bersujud atau menghormat kepada Adam. Para malaikat pun bersujud, namun hanya iblis yang tidak mau bersujud, dia membangkang dari perintah Allah. "Saya lebih baik dari Adam, Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan Adam dari segumpal tanah". kata iblis menyombongkan dir.
Allah sangat murka mendengar jawaban iblis, " Hai iblis, keluarlah engkau dari surga, sungguh tidak patut engkau tinggal disini dan terkutuklah engkau selama-lamanya".
Allah menciptakan manusia lagi yang diambil dari tulang rusuk Adam sendiri. Manusia itu lain jenisnya dengan Adam yaitu seorang wanita deberi nama Hawa.
Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan Adam dan semua keturunanya, dia berdaya upaya agar Adam terusir dari surga . Pada suatu ketika ia berhasil masuk kesurga, kebetulan pada saat itu Adam dan Hawa sedang merasa haus dan lapar.
Iblis lalu mendatangi Adam dan berkata,"Hai Adam, tampaknya kau dan istrimu sedang lapar dan haus, makanlah buah yang ada dihadapanmu itu. Lihat warnanya begitu indah dan segar, baunya pun sangat harum. Tentu rasanya sangatlah lezat". Adam yang lemah hatinya kemudian menghampiri pohon buah khuldi dan memetik buahnya.
Lalu mereka memakan buah itu. Rasanya memang lezat hingga keduaya lupa pada larangan Allah. Allah mencela perbuatan mereka dan berfirman : "Sesungguhnya syetan itu adalah musuhmu yang nyata".
"Demi kemuliaan-Ku, kamu berdua harus meninggalkan surga ini. Kalian harus turun ke bumi yang telah lama membentang. Disana segala kebutuhanmu tersedia, tetapi kalian harus bekerja keras untuk mendapatkanya ".
Selain Nabi Adam dan Hawa, iblis juga diusir dan harus hidup dibumi.
Demikianlah, Adam dan Hawa harus turun dari surga. Sewaktu diturunkan ke bumi keduanya berada di tempat yang terpisah jauh. Konon Adam diturunkan di tanah Hindia, sedangkan Hawa di tanah Arab.
Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan mengembar dari satu tempat ketempat lainya. Akhirnya mereka bertemu di Padang Arafah setelah saling mencari selama empat puluh tahun. Dengan bekal yang di berikan oleh Allah, Adam mulai mengolah alam sekitarnya.
Ia menjinakan domba untuk diternak, mengolah lahan pertanian dan kebun buah-buahan agar dapat mempertahankan kehidupan dengan keadaan yang lebih baik.
Pada tahun pertama sejak mereka dipertemukan, Hawa melahirkan sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan. Si laki-laki dinamakan Qabil yang perempuan dinamakan Iqlima. Pada tahun berikutnya lahir kembali sepasang anak kembar, yaitu Habil dan Labuda.
Adam dan Hawa berharap dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan anak cucu yang berkembang mengisi bumi Allah.
Menginjak usia dewasa Allah memberikan pentunjuk kepada Adam agar mengawinkan putra-putrinya , Qabil dikawinkan dengan adik Habil yang bernama labuda. Sedangkan Habil dikawinkan dengan adik Qabil yang bernama Iqlima. Inilah syariat yang ditentukan oleh Allah, cara ini disampaikan Adam kepada putra-putrinya. Namun, Qobil menolaknya mentah-mentah, Ia tidakmau dikawinkan dengan Labuda yang berwajah jelek, tidak secantik adiknya sendiri yaitu Iqlima. Rupanya, Qabil telah termakan bujukan iblis, ia lebih menurutkan hawa nafsu daripada akalnya.
Ia tidak mau menerima syarat yang ditetapkan oleh Allah. Akhirnya Adampun memerintahkan kepada Qabil dan Habil mempersembahkan kurban. Biar Allah sendirilah yang menentukan masalah itu.
Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudian tampak api besar menyambar kambing persembahan Habil, sedangkan gandun Qabil tetap utuh, berarti kurbanya tidak diterima. Qabil sangat kecewa melihat kenyataan itu. Ia terpaksa menerima keputusan itu walau dalam hatinya tetep tak mau menerima. Maka berlangsunglah pernikahan itu Qabil dengan Labuda dan Habil dengan Iqlima.
Pada suatu hari ia mendatangi Habil yang berada di peternakanya. Iblis telah merasuki jiwanya. Pada saat Habil lengah, ia memukulnya dengan batu besar, tepat di kepala Habil. Habilpun mati.
Seluruh alam seakan merasa duka atas kematian Habil. Sedang Qabil merasa kebingungan, ia tak tau harus diapakan mayat saudaranya itu, ia berjalan kesana kemari sambil membawa jenazah adiknya. Ia merasa menyesal, air matanya berlinangan.
Allah memberi ilham kepada Qabil melalui sepasang burung gagak. Ada sepasang burung gagak yang hendak berebut untuk mematuk mayat Habil. Kedua burung itu bertarung sampai salah satunya mati. Burung gagak yang masih hidup lalu menggali lubang dengan paruhnya kemudian memasukan gagak yang mati kedalam lubang itu dan kemudian menimbunya.
Sesudah mengubur mayat Habil, ia masih merasa sangat kebingungan. Ia tidak berani pulang, ayahnya pasti akan menanyakan kemana perginya Habil. Rasa berdosa telah membuatnya ketakutan sendiri. Akhirnya melarikan diri, ia masuk hutan, mendaki gunung dan menuruni jurang.
Adam dan Hawa sangt sedih atas kejadian itu, namun ia pasrah kepada Allah serta menerimanya sebagai takdir dan kehendak-Nya. Ia memohon agar mengampuni putranya Qabil.
BACA JUGA
Kisah Nabi Idris AS
Kisah Nabi Nuh AS