Baca93.com, Nabi Ibrahim dilahirkan di sebuah tempat yang bernama Faddam A'ram yang termasuk wilayah kerajaan Babilon. Kerajaan Babilon pada waktu itu diperintahkan oleh sorang raja yang bengis dan mempunyai kekuasaan absolut yaitu Namrud.
Sebelom Nabi Ibrahim lahir, Raja Namrud pernah bermimpi melihat seorang laki-laki melompat masuk kedalam kamarnya kemudian anak itu merampas mehkota dan menghancurkanya.
Esok harinya ia memanggil sorang peramal untuk menafsirkan arti mimpinya itu. Menurut peramal itu, anak laki-laki dalam mimpi sang raja itu kelak akan meruntuhkan kekuasaan sang raja. Tentu saja raja sangat murka ia memerintahkan kepada para prajuritnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir.
Ketika Nabi Ibrahim dilahirkan, kedua orang tuanya bersembunyi di dalam goa. Sejak masih bayi hingga menginjak remaja ia di besarkan di dalam goa. Dia tidak pernah melihat dunia luar.
Sejak kecil Nabi Ibrahim sudah mendapat petunjuk dari Tuhan ia merasa heran melihat orang-orang yang menyembah patung, padahal patung-patung itu tidak bisa berbicara, tak bisa melihat, tak bisa mendengar dan juga tak bisa memberikan pertolongan. Mengapa mereka menyembah benda mati? demikian pertanyaan yang timbul dalam benak Nabi Ibrahim. Ayah Ibrahim adalah pembuat patung berhala.
Nabi Ibrahim memperingatkan ayanya bahwa apa yang dibuat dan disembahnya itu tidak memberi manfaat kepadanya, tetapi Allah lah yang memberikan manfaat kepadanya juga kepada seluruh alam ini. Nabi Ibrahim juga meminta kepada ayahnya agar menyembah hanya kepada Allah, namun ayahnya menolak bahkan mengusir Nabi Ibrahim setelah Allah menerangkan bahwa ayahnya adalah musuh Allah, maka Nabi Ibrahim pun meninggalkan ayahnya.
Nabi Ibrahim adalah seorang yang cerdas dan ahli logika serta ahli setrategi yang ulung. Suatu ketika Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang kecil dan sedang dengan menggunakan kapak. Lalu kapak itu di letakan di leher sebuah berhala yang besar.
Raja Namrud kemudian marah dan menuduh Ibrahim sebagai pelakunya. Namun Nabi Ibrahim mengelaknya dan menyuruh Raja bertanya kepada berhala besar yang lehernya terdapat sebuah kapak.
Raja menjadi marah atas ucapan Nabi Ibrahim, "Hai Ibrahim, kau hendak membodohi kami ya? Masa kau menyuruh saya bertanya kepada patung. Kau jangan mengada-ngada.
"Hai Raja Namrud siapa yang sebenarnya bodoh. Mengapa patung yang tidak dapat bicara dan tidak dapat melindungi dirinya itu kalia sembah dan dipuja-puja?!.
Raja Namrud dan pengikutnya terdiam mendengar jawaban Ibrahim itu. Mereka tak dapat membantah. Dan langsung Raja Namrud memerintahkan Ibrahim untuk ditangkap dan diikat. "apa hukum yang pantas dijatuhkan untuknya? "tanya Raja Namrud kepada para penasehatnya. "Bakar! bakar saja dia sampai mati! "jawab para penasehat kerajaan.
Kemudian kayu-kayu segera dikumpulkan. Ibrahim diletakan diatasnya dalam keadaan terikat kemudian dibakar hingga kayu yang bertumpuk-tumpuk itu habis.
Raja Namrud dan rakyatnya mengira Ibrahim akan hangus menjadi abu. Namun setelah api itu padam Ibrahim masih segar bugar. Itulah mu'jizat Nabi Ibrahim. Tak mempan dibakar.
Sesudah Ibrahim dibakar tidak mati, sebenarnya banyak rakyat yang mau mengikuti ajarannya. Tapi karena takut pada ancaman Raja Namrud, maka mereka masih banyak yang kafir. Nabi Ibrahimpun meneruskan dakwahnya untuk mengajak manusia supaya hanya menyembah Allah saja.
Sebelom Nabi Ibrahim lahir, Raja Namrud pernah bermimpi melihat seorang laki-laki melompat masuk kedalam kamarnya kemudian anak itu merampas mehkota dan menghancurkanya.
Esok harinya ia memanggil sorang peramal untuk menafsirkan arti mimpinya itu. Menurut peramal itu, anak laki-laki dalam mimpi sang raja itu kelak akan meruntuhkan kekuasaan sang raja. Tentu saja raja sangat murka ia memerintahkan kepada para prajuritnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir.
Ketika Nabi Ibrahim dilahirkan, kedua orang tuanya bersembunyi di dalam goa. Sejak masih bayi hingga menginjak remaja ia di besarkan di dalam goa. Dia tidak pernah melihat dunia luar.
Sejak kecil Nabi Ibrahim sudah mendapat petunjuk dari Tuhan ia merasa heran melihat orang-orang yang menyembah patung, padahal patung-patung itu tidak bisa berbicara, tak bisa melihat, tak bisa mendengar dan juga tak bisa memberikan pertolongan. Mengapa mereka menyembah benda mati? demikian pertanyaan yang timbul dalam benak Nabi Ibrahim. Ayah Ibrahim adalah pembuat patung berhala.
Nabi Ibrahim memperingatkan ayanya bahwa apa yang dibuat dan disembahnya itu tidak memberi manfaat kepadanya, tetapi Allah lah yang memberikan manfaat kepadanya juga kepada seluruh alam ini. Nabi Ibrahim juga meminta kepada ayahnya agar menyembah hanya kepada Allah, namun ayahnya menolak bahkan mengusir Nabi Ibrahim setelah Allah menerangkan bahwa ayahnya adalah musuh Allah, maka Nabi Ibrahim pun meninggalkan ayahnya.
Nabi Ibrahim adalah seorang yang cerdas dan ahli logika serta ahli setrategi yang ulung. Suatu ketika Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang kecil dan sedang dengan menggunakan kapak. Lalu kapak itu di letakan di leher sebuah berhala yang besar.
Raja Namrud kemudian marah dan menuduh Ibrahim sebagai pelakunya. Namun Nabi Ibrahim mengelaknya dan menyuruh Raja bertanya kepada berhala besar yang lehernya terdapat sebuah kapak.
Raja menjadi marah atas ucapan Nabi Ibrahim, "Hai Ibrahim, kau hendak membodohi kami ya? Masa kau menyuruh saya bertanya kepada patung. Kau jangan mengada-ngada.
"Hai Raja Namrud siapa yang sebenarnya bodoh. Mengapa patung yang tidak dapat bicara dan tidak dapat melindungi dirinya itu kalia sembah dan dipuja-puja?!.
Raja Namrud dan pengikutnya terdiam mendengar jawaban Ibrahim itu. Mereka tak dapat membantah. Dan langsung Raja Namrud memerintahkan Ibrahim untuk ditangkap dan diikat. "apa hukum yang pantas dijatuhkan untuknya? "tanya Raja Namrud kepada para penasehatnya. "Bakar! bakar saja dia sampai mati! "jawab para penasehat kerajaan.
Kemudian kayu-kayu segera dikumpulkan. Ibrahim diletakan diatasnya dalam keadaan terikat kemudian dibakar hingga kayu yang bertumpuk-tumpuk itu habis.
Raja Namrud dan rakyatnya mengira Ibrahim akan hangus menjadi abu. Namun setelah api itu padam Ibrahim masih segar bugar. Itulah mu'jizat Nabi Ibrahim. Tak mempan dibakar.
Sesudah Ibrahim dibakar tidak mati, sebenarnya banyak rakyat yang mau mengikuti ajarannya. Tapi karena takut pada ancaman Raja Namrud, maka mereka masih banyak yang kafir. Nabi Ibrahimpun meneruskan dakwahnya untuk mengajak manusia supaya hanya menyembah Allah saja.